Pages

Sunday, 9 March 2014

Dialah...

Dialah dalam buta hurufnya
mengajar perlunya ke sekolah
dialah juga yang memintal batik lusuh...dicelup kapur, memintal kemas
pada sepasang kasut keras di kakiku
dialah yang melawan arus sungai untuk seketul dua ubi kayu
mengalas perut anak-anak yang menunggu di dalam tertak usang
waktu renyai hujan berlagu-lagu...
dialahmenetak dan mengheret kekayu hutan
dan ditegakkan menjadi teduhan
tempat melakar sebahagian kehidupan

siapa lagi kalau bukan dia...
menemankan aku dalam liuk pelita minyak tanah
menghabiskan kerja sekolah..
dialah yang bekalkan jamung untuk terangkan tanah
tempat aku melangkah menuju ke rumah
guru mengaji di hujung padang

dialah...
memotong batang padi menjadi serunai
buat hiburan anak-anak sebelum matahari tenggelam dan...
bunyinya menjadikan aku selalu ingin ke bendang lagi
Dia...
memberi semua yang termampu
dalan ketidakberadaannya
Dengan kasih sayang tanpa suami di sisi

Dialah juga di ketika ini meniti umur tuanya
dengan kerenah dan ragam yangacapkali
amat menduga sabar dan perasaan...
ku khabarkan pada diri dan
ku  pesan pada hati...
SELUSURU PENGORBANAN DAN KESENGSARAANNYA
YANG TELAH MEMUNGKINKAN
AKU BEGINI DAN DI SINI..SAAT INI
Lalu...
Semua rasa yang kelatkerana kerenah tuanya berlalu pergi

Tak terakam semua pengorbanannu...
*HALIJAH BT ABU BAKAR*